Banjir lahar terjadi di beberapa titik kawasan Kali Code yang melintasi Kota Yogyakarta sejak sekitar pukul 18:00 WIB, Senin (29/11). Luapan banjir lahar melanda pemukiman, sehingga penduduk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi. Banjir lahar terjadi akibat hujan lebat yang terjadi sepanjang siang di hulu Kali Code yang berada di Gunung Merapi.
Kepala Bidang Pencegahan Direktorat Pengurangan Risiko Bencana Lilik Kurniawan langsung berkoordinasi dengan aparat di lapangan. Dan menghimbau kepada warga sekitar kali code untuk menjauhkan diri dari pinggiran kali code dan Semua camat, Ketua RW atau RT diminta untuk mengarahkan evakuasi warganya yang tinggal di sepanjang Kali Code. “Hindari jembatan juga karena banjir lahar ini sangat berbahaya,” katanya saat dijumpai di Media Center Tanggap Darurat bencana Merapi di Jalan Kenari No 14A, Yogyakarta.
Banjir lahar ini terjadi akibat hujan yang cukup deras sepanjang siang tadi di hulu sungai yang berada di lereng Gunung Merapi. Hasil pemantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, terjadi hujan lebat (48 mm/jam) di pos Ngepos pada pukul 14:55-17:25 WIB. Sedangkan dari Pos Jrakah, hujan teramati di pada pukul 10:50-11:05 WIB dengan intensitas sedang (12 mm/jam).
Dari hasil pantauan di lapangan, kawasan pemukiman di sekitar Jembatan Jambu di Jalan Jaminahan, air sudah memasuki rumah warga hingga setinggi lutut. Demikian pula pemukiman di Jalan Perahu, Kelurahan Kota Baru Kecamatan Gondokusuma, air Kali Code sudah meluap setinggi satu meter.
Beberapa rumah sudah kemasukan air dan lumpur pasir. Namun, sebagian besar warga hingga pukul 19:30 WIB, masih belum mengungsi. (MC Merapi/tim/dr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar