Selasa, 30 November 2010

penagruh bencana terhadap pariwisata di kota yogyakarta

Pasca erupsi merapi yang terjadi di D.I Yogyakarta, mempengaruhi menurunnya tingkat kepercayaaan baik wisatawan mancanegara maupun domestik khususnya di sektor pariwisata.

Terkait hal itu, Tim Pusdatin & Humas BNPB bekerjasama dengan Kominfo bertempat di Media Center merapi  Jl. Kenari  14 A, Yogyakarta, melakukan konferensi pers, serta mengundang wartawan baik cetak maupun elektronik, supaya para wartawan  mendapatkan klarifikasi mengenai pemberitaan-pemberitaan miring di media

Narasumber yang dihadirkan, Herman Toni, Sekretaris Badan Promosi Pariwisata kota Yogyakarta.  Dengan mengangkat topik “Pengaruh Bencana Merapi terhadap pariwisata di kota Yogyakarta”. 



Herman menyatakan bahwa pengaruh bencana terhadap pariwisata di kota Yogya sampai saat ini masih sangat terasa,  khususnya hotel dan restoran. 

“Hal ini  terlihat menurunnya prosentase tingkat hunian wisatawan, pada hotel berbintang 30 – 40 %,  namun ini jauh lebih baik dibanding sebelum bandara Adi Sucipto dibuka untuk beroperasi, tigkat hunian hotel hanya mencapai 10 – 20 %, tingkat hunian dan wisatawan menurun bukan karena pasca erupsi merapi  tetapi ini diakibatkan oleh pemberitaan-pemberitaan di media menyangkut keamanan kota Yogya”, ujarnya. 


Untuk itu demi membantu pemulihan  kota Yogya, sampai saat ini pihak pariwisata bekerjasama dengan Kementerian Budaya dan Pariwisata serta instansi terkait,  berupaya mempromosikan dan mengembalikan pencitraaan pariwisata kota Yogya melalui serangkaian kegiatan  yang sudah dirancang dan dijadwalkan oleh Badan Promosi Pariwisata kota Yogyakarta dengan mengundang insan pers. 

Harapan  pihak pariwisata agar pers dapat membantu mengembalikan citra kota Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar